12 minutes ago

Berapa Kadar Air yang Tepat untuk Proses Penggilingan Beras ?

2991

Pada saat panen tidak semua dari pengelola pabrik langsung melakukan proses penggilingan maupun pengelolaan bahan (biji-bijian) tersebut. Beberapa pengelola memilih untuk menyimpan bahan tersebut dikarenakan beberapa factor, diantaranya seperti : harga bahan baku sedang murah, permintaan pasar kurang, maupun proses penjadwalan produksi pabrik itu sendiri.


Perlu di ingat bahwa bahan dapat disimpan lama (> 2 bulan) jika suhu dan kadar air pada bahan berada pada tiga kondisi dibawah ini :
Kadar air : 13 -15 %
Kelembaban udara : <70%
Suhu : <20° C


Berikut ini adalah beberapa resiko yang bisa terjadi jika cara penyimpanan bahan pada silo atau gudang tidak tepat, beberapa resiko tersebut seperti :
1. Timbulnya jamur di sekitar bahan.
2. Berkembang biaknya hama/kutu yang menyebabkan bahan berlubang dan rusak.
3. Menggumpalnya bahan yang berakibat rusaknya bahan.


Jamur tidak dapat hidup dan berkembang jika kadar air yang terdapat pada bahan berada pada rentang 13 - 15% dengan kelembaban udara < 70%, sedangkan untuk hama akan memasuki fase hibernasi jika suhu pada silo/gudang berada pada suhu < 13° celcius. Penggumpalan tidak dapat terjadi jika ketiga kondisi di atas terpenuhi dengan baik.


Lalu bagaimana langkah yang tepat sebelum dilakukan penyimpanan bahan?
Tahap 1 adalah dengan melakukan proses pengeringan, proses pengeringan ini bertujuan untuk mengurangi kadar air pada bahan yang akan di simpan dari kadar air semula 20 – 25% turun menjadi kadar air 13 - 15%.

Untuk proses pengeringan itu sendiri dapat menggunakan 2 cara yaitu pengeringan tradinional & modern.
Cara pertama yaitu pengeringan secara tradisional yaitu dengan menjemur bahan pada lahan semen di bawah terik sinar matahari, sedangkan untuk cara kedua yaitu pengeringan secara modern yaitu menggunakan mesin pengering khusus yang biasa disebut mesin dryer.


Setelah selesai melakukan pengeringan, biasanya pengelola akan membiarkan bahan di istirahatkan semalaman dalam dryer yang sudah di nonaktifkan dengan tujuan agar gabah tidak broken, baru kemudian dilanjutkan ke tahapan selanjutnya yaitu tahap 2 yakni melakukan sirkulasi pada bahan selama penyimpanan menggunakan mesin pendingin biji-bijian.